Korban Banjir Awal Tahun 2011 Sungai Andakadal

Bandaran ONLINE, Awal tahun 2011 masyarakat Desa Dringu kadatangan tamu rutin alamnya (Banjir). Kali ini tamu rutin yang datang tersebut (Banjir Sungai Kedunggaleng/Andakadal/malam Senin 2 Januari 2011) membawa dampak tidak langsung berupa sengatan listrik pada tiang PJU yang dipasang warga dusun Bandaran.

Sengatan listrik tersebut menimpa warga bernama MUKRI mertua dari pengusaha ayam dusun Bandaran. Mukri sambil menuntun sepeda pedalnya pulang dari kerja di sawahnya melintasi jalan Ngempalak-Bandaran, sebelum sampai di pertigaan jalan, Mukri sudah merasakan adanya sengatan listrik di genangan Banjir di dekat tiang PJU yang terbuat dari Besi.Karena kaget sebelum terpeleset jatuh, secara reflek Mukri perpegangan tiang PJU yang justru menjadi sumber penghantar listrik ke air Banjir.

Masyarakat berbondong mau menolong, namun sengatan listrik jarak 5 meter ke korban sudah terasa sengatan listriknya karena korban berada di aliran genangan banjir.Warga dan POKMASWAS berusaha menghubungi PLN dan Polsek setempat via HP namun sifat dari komunikasi Hand Pone yang tergantung Pulsa kurang directed dibanding alat komunikasi Handy Talky (HT), memakan waktu lama kurang lebih 15 menit korban sempat tenggelam. Setelah listrik bisa dipadamkan PLN barulah jasad Mukri bisa dibawa pulang. Mukri baru dimakamkan keesokan harinya di pekuburan setempat.

Malam berikutnya ( Malam selasa 3 Januari 2011), kembali sungai tersebut membawa korban. Kali ini korbannya dari desa Ranu Agung kec Leces. Korban diperkirakan hanyut sampai laut Bandaran Desa Dringu kec Dringu Kab. Probolinggo. 

Pokmaswas Dringu, Kelompok Nelayan Samudera Harapan dan ditambah warga dari keluarga korban sampai saat ini (Selasa 4 Januari 2011 jam 15.43) bahu membahu menyisir Pantai dan Laut Bandaran dan sampai berita ini dimuat belum ditemukan. Korban diperkirakan meninggal.Bambang Sutedjo.


PEMAHAMAN POKMASWAS TERHADAP BANJIR :
Banjir adalah dimana suatu daerah dalam keadaan tergenang oleh air dalam jumlah yang begitu besar. Sedangkan banjir bandang adalah banjir yang datang secara tiba-tiba yang disebabkan oleh karena tersumbatnya sungai maupun karena pengundulan hutan disepanjang sungai sehingga merusak rumah-rumah penduduk maupun menimbulkan korban jiwa.
Bencana banjir hampir setiap musim penghujan melanda Indonesia. Berdasarkan nilai kerugian dan frekuensi kejadian bencana banjir terlihat adanya peningkatan yang cukup berarti. Kejadian bencana banjir tersebut sangat dipengaruhi oleh faktor alam berupa curah hujan yang diatas normal dan adanya pasang naik air laut. Disamping itu faktor ulah manusia juga berperan penting seperti penggunaan lahan yang tidak tepat (pemukiman di daerah bantaran sungai, di daerah resapan, penggundulan hutan, dan sebagainya), pembuangan sampah ke dalam sungai, pembangunan pemukiman di daerah dataran banjir dan sebagainya.
    
Kenali Penyebab Banjir
    Curah hujan tinggi
      Permukaan tanah lebih rendah dibandingkan muka air laut.
        Terletak pada suatu cekungan yang dikelilingi perbukitan dengan pengaliran air keiuar sempit.
          Banyak pemukiman yang dibangun pada dataran sepanjang sungai.
            Aliran sungai tidak lancar akibat banyaknya sampah serta bangunan di pinggir sungai.
              Kurangnya tutupan lahan di daerah hulu sungai.
                  
              Tindakan Untuk Mengurangi Dampak Banjir
                Penataan daerah aliran sungai secara terpadu dan sesuai fungsi lahan.
                  Pembangunan sistem pemantauan dan peringatan dini pada bagian sungai yang sering menimbulkan banjir.
                    Tidak membangun rumah dan pemukiman di bantaran sungai serta daerah banjir.
                      Tidak membuang sampah ke dalam sungai. Mengadakan Program Pengerukan sungai.
                        Pemasangan pompa untuk daerah yang lebih rendah dari permukaan laut.
                          Program penghijauan daerah hulu sungai harus selalu dilaksanakan serta mengurangi aktifitas di bagian sungai rawan banjir.
                              
                          Yang Harus Dilakukan Sebelum Banjir
                          Di Tingkat Warga
                            Bersama aparat terkait dan pengurus RT/RW terdekat bersihkan lingkungan sekitar Anda, terutama pada saluran air atau selokan dari timbunan sampah.
                              Tentukan lokasi Posko Banjir yang tepat untuk mengungsi lengkap dengan fasilitas dapur umum dan MCK, berikut pasokan air bersih melalui koordinasi dengan aparat terkait, bersama pengurus RT/RW di lingkungan Anda.
                                Bersama pengurus RT/RW di lingkungan Anda, segera bentuk tim penanggulangan banjir di tingkat warga, seperti pengangkatan Penanggung Jawab Posko Banjir.
                                  Koordinasikan melalui RT/RW, Dewan Kelurahan setempat, dan LSM untuk pengadaan tali, tambang, perahu karet dan pelampung guna evakuasi.
                                    Pastikan pula peralatan komunikasi telah siap pakai, guna memudahkan mencari informasi, meminta bantuan atau melakukan konfirmasi.
                                        
                                    Di Tingkat Keluarga
                                      Simak informasi terkini melalui TV, radio atau peringatan Tim Warga tentang curah hujan dan posisi air pada pintu air.
                                        Lengkapi dengan peralatan keselamatan seperti: radio baterai, senter, korek gas dan lilin, selimut, tikar, jas hujan, ban karet bila ada.
                                          Siapkan bahan makanan mudah saji seperti mi instan, ikan asin, beras, makanan bayi, gula, kopi, teh dan persediaan air bersih.
                                            Siapkan obat-obatan darurat seperti: oralit, anti diare, anti influenza.
                                              Amankan dokumen penting seperti: akte kelahiran, kartu keluarga, buku tabungan, sertifikat dan benda-benda berharga dari jangkauan air dan tangan jahil.
                                                
                                              Yang Harus Dilakukan Saat Banjir
                                                Matikan aliran listrik di dalam rumah atau hubungi PLN untuk mematikan aliran listrik di wilayah yang terkena bencana,
                                                  Mengungsi ke daerah aman sedini mungkin saat genangan air masih memungkinkan untuk diseberangi.
                                                    Hindari berjalan di dekat saluran air untuk menghindari terseret arus banjir. Segera mengamankan barang-barang berharga ketempat yang lebih tinggi
                                                      Jika air terus meninggi hubungi instansi yang terkait dengan penanggulangan bencana seperti Kantor Kepala Desa, Lurah ataupun Camat.
                                                          
                                                      Yang Harus Dilakukan Setelah Banjir
                                                        Secepatnya membersihkan rumah, dimana lantai pada umumnya tertutup lumpur dan gunakan antiseptik untuk membunuh kuman penyakit.
                                                          Cari dan siapkan air bersih untuk menghindari terjangkitnya penyakit diare yang sering berjangkit setelah kejadian banjir.
                                                            Waspada terhadap kemungkinan binatang berbisa seperti ular dan lipan, atau binatang penyebar penyakit seperti tikus, kecoa, lalat, dan nyamuk.
                                                              Usahakan selalu waspada apabila kemungkinan terjadi banjir susulan.
                                                                  
                                                              Sumber : Leaflet Set BAKORNAS PBP dan www.bnpb.go.id



                                                              Komentar

                                                              Postingan Populer