IDENTIFIKASI DAMPAK BANJIR

HASIL IDENTIFIKASI DAMPAK BANJIR
SUNGAI KEDUNGGALENG
(AKHIR DESEMBER s/d AWAL JANUARI 2011)
DI DESA DRINGU KEC. DRINGU KAB. PROBOLINGGO

Desa Dringu berada di dataran rendah yang berbatasan dengan pantai, lokasinya yang berada di hilir DAS ( Daerah Aliran Sungai ) / Muara Sungai Kedunggaleng mengakibatkan selalu menjadi limpasan banjir. Sarana dan prasarana yang peruntukannya bisa meminimalisir dampak banjir justru kurang memadai di wilayah ini, seperti pintu-pintu air irigasi, parapet, talud bahkan vegetasi penahan erosi sungai memprihatinkan .

Kondisi daya dukung lingkungan di hulu sungai dan dampak pemanasan global yang mulai terasakan, hal ini dapat dilihat dari intensitas dan fluktuasi volume banjir akhir Desember 2010 dan awal januari 2011di Desa Dringu. Rupanya perlu penanganan serius dari berbagai pihak. Rekayasa lingkungan termasuk (penerapan Rencana Umum Tata Ruang Wilayah/RUTRW) mendesak untuk diadakan dan diterapkan, agar kemanfaatan jasa lingkungan yang berdampak sosial ekonomi cepat bisa dirasakan yang pada akhirnya dapat mengurangi beban hidup masyarakatnya ditengah kesulitan hidup sekarang ini.

Kelompok Usaha Pemberdayaan Masyarakat (KUPM) Desa Dringu yang “ter- motivasi dan bermimpi”  untuk berkehidupan sosial-ekonomi yang lebih baik dimasa sekarang dan masa datang, mencoba mengidentifikasi dampak banjir yang terjadi di Desa Dringu kab. Probolinggo. Adapun hasil identifikasi dampak ekonomi akibat banjir tersebut meliputi bidang pertanian, sedangkan identifikasi dampak pada bidang  perikanan/tambak (terlampir/merupakan hasil survai dari dinas perikanan dan kelautan sendiri), namun ada catatan hasil temuan bidang tambak di lapangan menunjukkan bahwa ikan di tambak sudah dipanen sebelum banjir.

Dari permasalahan diatas maka kami mengusulkan pada dinas/instansi serta pihak-pihak terkait, agar segera melakukan:
1.  Bantuan pada para petani / nelayan yang terdampak;
2.  Peninggian Parapet di sebelah Timur sungai ;
3.  Perbaikan pintu-pintu drainase/irigasi yang bermuara di sungai;
4. Pembuatan talud di sebelah Timur dan Barat sungai, khususnya di dekat Jembatan dusun Bandaran desa Dringu;
        5.  Penanaman tumbuhan penahan erosi di dinding Timur dan Barat sungai sepanjang utara 
             jembatan sampai pantai ditanami tanaman, jenis ( Aceh , Nipah dan Mangrouve/bakau/api2).
        6.  Selalu memberikan bimbingan motivasi serta pendampingan pada masyarakat, agar masyarakat 
             bisa berdaya dalam kehidupan sosial ekonominya. (by: Bambang STDJ)








Komentar

Postingan Populer